Kondisi Iklim Indonesia
Kondisi Iklim Indonesia
Sudah diketahui sebelumnya bahwa Indonesia
berada di wilayah tropis. Ciri iklim tropis yaitu suhu udara yang tinggi
sepanjang tahun yakni sekitar 27˚C. Di daerah yang beriklim
tropis, tidak ada perbedaan mencolok atau jauh antara suhu pada musim hujan
dengan musim kemarau.
Kondisi ini sangat berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya cenderung sangat berbeda jauh antara musim dingin dengan musim panasnya. Suhu pada musim dingin di wilayah lintang sedang dapat mencapai sekitar - 20˚C, sementara pada saat musim panas bisa mencapai sekitar 40˚C.
{|CATATAN| Adalah hal yang baik apabila anda membaca 4 artikel sebelumnya yang terkait dengan pembahasan ini: 1) Kondisi Alam Indonesia, 2) Keadaan Fisik Wilayah Indonesia Secara Singkat, 3) Kondisi Geologi Indonesia dan 4) Kondisi Bentuk Muka Bumi Indonesia}
Kondisi ini sangat berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya cenderung sangat berbeda jauh antara musim dingin dengan musim panasnya. Suhu pada musim dingin di wilayah lintang sedang dapat mencapai sekitar - 20˚C, sementara pada saat musim panas bisa mencapai sekitar 40˚C.
{|CATATAN| Adalah hal yang baik apabila anda membaca 4 artikel sebelumnya yang terkait dengan pembahasan ini: 1) Kondisi Alam Indonesia, 2) Keadaan Fisik Wilayah Indonesia Secara Singkat, 3) Kondisi Geologi Indonesia dan 4) Kondisi Bentuk Muka Bumi Indonesia}
Kondisi iklim di Indonesia secara
umum dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim muson, iklim laut dan iklim
tropis. Dalam hal ini yaitu:
1)
Iklim musom, dipengaruhi oleh
angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu
periode perubahan adalah enam bulan.
2)
Iklim laut, terjadi karena
Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak menimbulkan
penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3)
Iklim tropis, terjadi karena
Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan
yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berakibat
pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi
antar wilayah, namun pada umumnya kurang lebih sekitar 2500 mm/tahun. Meskipun
angka curah hujan antar wilayah di Indonesia bervariasi, naum secara umum tergolong
besar. Kondisi curah hujan yang besar ini dan ditunjang dengan penyinaran
matahari yang cukup membuat tanah Indonesia sangat cocok untuk melakukan kegiatan
pertanian, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk.
Hal yang cukup menarik bagi
Indonesia ialah terjadinya angin muson. Angin muson merupakan angin yang
terjadi karena terdapat perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Disaat
lautan ataupun samudra menerima penyinaran matahari, maka dibutuhkan waktu yang
lebih lama untuk memanaskan lautan. Sedangkan daratan cenderung lebih cepat
menerima panas, maka akibatnya lautan yang bertekanan lebih tinggi daripada
daratan menghembuskan udara dari lautan ke daratan.
Pada saat terjadi musim hujan di
Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang berhembus dari Samudra
Pasifik menuju ke wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut
dengan angin muson barat. Saat bergerak menuju ke wilayah Indonesia, angin
muson dari Samudra Pasifik sudah membawa banyak uap air, sehingga akan diturunkan
sebagai hujan di wilayah Indonesia.
Lebih lanjut peristiwa sebaliknya
terjadi pada saat memasuki musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat ini,
angin muson dari Benua Australia ataupun disebut sebagai angin timur yang
bertekanan maksimun bergerak menuju wilayah Benua Asia yang bertekanan minimum
melalui wilayah Indonesia. Oleh karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya merupakan
gurun, maka udara yang bergerak tersebut relatif memiliki sedikit uap air.
Selain itu, udara tersebut hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara
Australia dan Indonesia, sehingga sedikit uap air yang dikandungnya. Oleh
karena itu terjadilah musim kemarau di Indonesia.
Pada saat musim hujan, para petani
Indonesia mulai menyiapkan lahannya untuk mulai bercocok tanam. Jenis
tanamannya yaitu tanaman yang memerlukan air pada awal pertumbuhannya, misalnya
padi. Disisi lain, nelayan Indonesia justru mengurangi frekuensi melautnya karena
biasanya pada saat itu sering terjadi cuaca yang buruk dan gelombang laut cukup
besar, sehingga kalau dipaksakan akan membahayakan mereka.
Selain itu ikan juga akan lebih
susah ditangkap, sehingga terjadilah kelangkaan pasokan ikan dan mengakibatkan
harga ikan menjadi lebih mahal dari biasanya. Musim hujan tentu saja tidak akan
banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat yang pekerjaannya tidak
berhubungan langsung dengan alam, seperti pegawai atau karyawan.
Pada saat memasukai musim kemarau,
sebagian petani terpaksa membiarkan lahan yang dimilikinya tidak ditanami
karena tidak adanya pasokan air yang cukup. Namun sebagian lainnya, masih bisa bercocok
tanam dengan mengandalkan air dari sungai ataupun saluran irigasi.
Terdapat juga petani yang berupaya
bercocok tanam meskipun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman
yang tidak membutuhkan banyak air. Sebaliknya pada saat musim kemarau, nelayan
bisa mencari ikan tanpa banyak terganggu oleh cuaca yang buruk. Hasil tangkapan
ikan biasanya juga lebih besar dibandingkan pada saat musim hujan, sehingga
pasokan ikan cukup berlimpah.
Pola angin muson yang bergerak ke
wilayah Indonesia pada saat terjadi angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia untuk melakukan migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia.
Perahu yang dipakai untuk melakukan migrasi saat itu masih sangat sederhana dan
masih mengandalkan kekuatan angin, sehingga arah gerakan perahu tersebut mengikuti
arah gerakan angin muson.
Keadaan iklim pada saat nenek
moyang datang ke Indonesia tidak jauh berbeda dengan keadaan iklim sekarang. Secara
umum, keadaan curah hujan di Indonesia tergolong tinggi akan tetapi tidak
merata. Ada wilayah yang curah hujannyoa sangat tinggi, ada juga yang sangat
rendah.
Jika diperhatikan peta sebaran
curah hujan tampak wilayah Kepala Burung Papua Barat (sebelah barat Manokwari)
mempunyai curah hujan yang sangat tinggi. Sementara curah hujan yang rendah
tersebar di wilayah Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara. Adapun sebaran curah
hujan di Indonesia secara keseluruhan bisa dilihat pada peta berikut ini:
Sumber:
http://iklim-indonesia.blogspot.com/2017/03/keadaan-iklim-di-indonesia-beserta.html
https://www.plengdut.com/keadaan-iklim-indonesia/230/
Posting Komentar untuk "Kondisi Iklim Indonesia"
Posting Komentar