Pengertian Lembaga Sosial dan Proses Terbentuknya
Pengertian Lembaga Sosial dan Proses Terbentuknya
Menurut
Koentjaraningrat, Lembaga Sosial adalah suatu
sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi
kompleksnya kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.
Manusia dikenal sebagai makhluk ekonomi
(homo economicus), hal ini kerena manusia selalu ingin memenuhi kebutuhannya,
sehingga bisa memenuhi kesejahteraannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
memiliki kebutuhan yang banyak, baik dilihat dari jenis ataupun jumlahnya.
Kebutuhan senantiasa ada setiap
hari. Seperti misalnya, kebutuhan manusia dalam hal keturunan sehingga perlu
ada suatu keluarga, kebutuhan akan makan sehingga perlu adanya pasar untuk
mendapatkan makanan, kebutuhan akan pendidikan sehingga perlu adanya sekolah,
dan lain sebagainya.
Namun dalam hal ini manusia tidak
mampu untuk melakukan aktivitasnya sendiri dalam memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya. Oleh sebab itu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia
harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik itu secara individu ataupun
secara kelompok.
Setiap masyarakat memiliki
kebutuhan yang jika dikelompokkan, akan terhimpun menjadi sebuah lembaga-lembaga
sosial. Perilaku masyarakat tersebut bisa dilihat dalam kelembagaan sosial. Lalu
apa itu lembaga sosial?.
Dalam pengertian sosiologis, lembaga
bisa diibaratkan sebagai suatu organ yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial adalah keseluruhan
dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam
masyarakat. Bisa juga disimpulkan bahwa lembaga sosial merupakan himpunan
norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok di dalam masyarakat.
Awal terbentuknya sebuah lembaga
sosial adalah dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Dalam
artian lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap sangat penting
dalam kehidupan bermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari
individu sebagai makhluk sosial, yang tidak mampu untuk hidup sendiri dan
saling membutuhkan, sehingga timbulah aturan-aturan yang disebut sebagai norma
kemasyarakatan.
{|CATATAN| Untuk mengetahui lebih jauh mengenai peran dan fungsi lembaga sosial, baca artikel berikut: Peran dan Fungsi Lembaga Sosial}
{|CATATAN| Untuk mengetahui lebih jauh mengenai peran dan fungsi lembaga sosial, baca artikel berikut: Peran dan Fungsi Lembaga Sosial}
Untuk mewujudkan suatu tujuan
manusia selalu memerlukan orang lain, manusia membutuhkan komunikasi dengan
manusia lainnya. Contohnya mari kita perhatikan bersama sejak lahir seorang
bayi sampai dengan bisa berbicara, bisa memakai pakaian, dan bisa berbagai
kemampuan lainnya, membutuhkan bantuan dari orang-orang terdekatnya melalui
interaksi sosial.
Manusia mempunyai naluri dasar
untuk selalu berinteraksi dengan orang lain, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar
maka diperlukan sebuah norma yang fungsinya untuk mengatur kehidupan manusia
sehari-hari. Agar hubungan antar manusia di dalam sebuah masyarakat bisa
terjalin sebagaimana yang diharapkan, maka dirumuskanlah sebuah norma-norma
masyarakat. Dalam hal ini, Norma adalah
aturan atau kaidah yang menjadi pedoman tingkah laku. Norma akan memberi tahu
kalau perilaku kita itu benar atau salah.
Awalnya norma-norma tersebut
terbentuk secara tidak sengaja berdasarkan kebutuhan manusia. Akan tetapi
lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Seperti contohnya dalam
bidang ekonomi, dulu dalam jual beli seorang perantara tidak harus diberi
bagian dari keuntungan, akan tetapi lama-kelamaan terjadi perubahan kebiasaan
sehingga perantara harus memperoleh bagiannya, apakah itu dari pembeli ataupun
dari penjual.
Contoh lainnya dalam bidang
ekonomi, yaitu dari sistem barter yang berubah menjadi menggunakan alat tukar
berupa uang. Lalu contoh yang lainnya ada aturan-aturan di sekolah (tata
tertib) yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta didik, seperti peserta didik
harus datang ke sekolah tidak terlambat, menggunakan pakaian seragam, mengikuti
upacara, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu.
Semua itu agar kegiatan di sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Selanjutnya seiring dengan
banyaknya berbagai kebutuhan hidup manusia maka berbanding lurus dengan hal
tersebut lahirlah beraneka ragam lembaga guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Seperti misalnya kebutuhan manusia akan mata pencaharian melahirkan
lembaga-lembaga sosial seperti industri, koperasi, perdagangan, pertanian, dan
sebagainya.
{|CATATAN: Dalam artikel berikut akan dibahas mengenai jenis-jenis lembaga sosial: 5 Jenis Lembaga Sosial}
{|CATATAN: Dalam artikel berikut akan dibahas mengenai jenis-jenis lembaga sosial: 5 Jenis Lembaga Sosial}
Keberadaan lembaga sosial selalu
melekat pada setiap masyarakat. Hal ini karena setiap masyarakat pasti
mempunyai kebutuhan pokok agar keteraturan hidup bersama bisa terwujud, maka
dirumuskanlah norma-norma sebagai pedoman bertingkah laku dalam masyarakat. Sejumlah
norma-norma tersebut kemudian disebut sebagai lembaga sosial.
Tidak semua norma ataupun
aturan-aturan yang ada di dalam masyarakat disebut lembaga sosial, hal ini karena
untuk menjadi sebuah lembaga kemasyarakatan, sekumpulan norma tersebut harus mengalami
proses yang cukup panjang.
Dalam hal ini sistem norma atau
aturan-aturan yang bisa kategorikan sebagai lembaga sosial harus mempunyai
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut:
1)
Sebagian besar anggota masyarakat
menerima norma tersebut.
2)
Norma tersebut harus menjiwai
seluruh warga dalam sistem sosial.
3)
Norma tersebut memiliki sanksi
yang mengikat setiap anggota masyarakat.
Lembaga sosial pada umumnya lahir
berdasarkan nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat. Untuk mewujudkan
nilai sosial, masyarakat akan menciptakan aturan-aturan yang disebut sebagai norma
sosial, yang membatasi perilaku-perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Selanjutnya
sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Dan inilah awal mulanya
lembaga sosial terbentuk. Lembaga sosial terbentuk dari nilai, norma, tata
kelakuan, adat istiadat, dan unsur budaya lain yang hidup di dalam masyarakat.
{|CATATAN| Taukah kamu, bahwa norma memiliki tingkatan. Baca lebih lenjut dalam artikel berikut: 4 Tingkatan Norma}
{|CATATAN| Taukah kamu, bahwa norma memiliki tingkatan. Baca lebih lenjut dalam artikel berikut: 4 Tingkatan Norma}
Setiap masyarakat akan menjunjung
tinggi nilai dan norma yang berlaku serta telah disepakati bersama. Nilai dan juga
norma menjadi suatu hal yang melekat dalam kehidupan masyarakat secara turun
temurun, dan dianggap sebagai kebaikan serta kebenaran itu sendiri. Apa itu
nilai? Nilai adalah sesuatu yang
dianggap baik atau buruk di dalam masyarakat. Nilai dibangun oleh masyarakat,
oleh sebab itu sifatnya konstekstual sesuai dengan masyarakatnya. Sebagai
contoh, orang yang menolong orang lain ialah perbuatan yang bernilai baik,
sementara orang yang mencuri ialah perbuatan yang bernilai buruk.
Nilai dan norma yang baru setelah
dikenal, diakui serta dihargai oleh masyarakat akan ditaati oleh masyarakan dalam
kehidupan kesehariannya. Proses tersebut akan berlanjut ke nilai dan norma
sosial serta diserap oleh masyarakat secara mendarah daging. Setelah itu, lama
kelamaan seluruh norma yang ada di dalam masyarakat yang berhubungan dengan
pengaturan terhadap suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat akan
berkembang menjadi sebuah lembaga sosial.
Dengan begitu, manusia sebagai
makhluk sosial merupakan individu yang saling berinteraksi untuk memenuhi
kebutuhannya. Oleh karenanya, diperlukan sesuatu yang bisa mengatur perilaku
manusia serta memenuhi kebutuhan hidupnya di dalam masyarakat. Dan sesuatu yang
dapat mengatur perilaku tersebut adalah lembaga sosial.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial
http://dosensosiologi.com/7-pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli-contoh-dan-proses-terbentuknya/
http://wendyzulkifly.blogspot.com/2010/10/proses-terbentuknya-lembaga-sosial.html
Posting Komentar untuk "Pengertian Lembaga Sosial dan Proses Terbentuknya"
Posting Komentar