Faktor dan Klasifikasi Iklim
Faktor dan Klasifikasi Iklim
Pada dasarnya iklim di bumi
dipengaruhi dengan adanya cuaca. Sehingga iklim bisa diartikan sebuah gabungan
dari berbagai kondisi cuaca dalam jangka berhari-hari. Klasifikasi iklim di
suatu Negara tidak selalu sama, karena antara Negara satu dengan Negara lain
memiliki iklim yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh proses alami dalam
perkembangan dalam kehidupan biologis makhluk hidup.
Iklim suatu Negara saja bisa
berbeda, apalagi di suatu daerah tidak memungkinkan jika antara daerah satu
dengan yang lain memiliki iklim yang sama. Suatu iklim mempunyai unsur-unsur
yang bervariasi. Dalam pengklasifikasian iklim juga harus mengetahui faktor
yang menentukan perbedaan iklim tersebut. Faktor itu meliputi berbagai hal
seperti lokasi Negara, topografi, kedudukan matahari, dan lain sebagainya yang
disebut dengan pengendali iklim.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim
Sebelum masuk pada
klasifikasi iklim mari cari tahu dulu tentang faktor iklim. Penjabaran dari
beragam faktor iklim tersebut bisa disingkat menjadi pengendali iklim. Dengan
faktor pengendali iklim ini, unsur dan elemen iklim di wilayah tertentu bisa
diatur secara mudah. Faktor tersebut meliputi:
1. Faktor dari Dalam
Faktor dari dalam ini
dipengaruhi oleh campur tangan manusia serta keadaan fisik suatu daerah
tersebut. Campur tangan manusia dalam pengendalian iklim hanya dalam lingkup
yang kecil. Manusia hanya bisa memperkecil pengaruh iklim di suatu daerah
seperti membuat hujan buatan dari penyemprotan air. Manusia tidak mampu merubah
suatu pembentukan, perkembangan, dan keadaan iklim di suatu daerah tersebut.
Selain campur tangan manusia,
faktor dari dalam lainnya berupa keadaan fisik suatu daerah. Keadaan fisik itu
meliputi:
a)
Topografi (
topografi antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki perbedaan).
b)
Bentuk muka bumi
(bentuk ini meliputi perbedaan kenampakan alam di suatu daerah).
c)
Permukaan tanah
(tanah antara daerah satu dengan yang lainnya juga berbeda mulai dari tanah
grumosol, andosol, liat, dan lain sebagainya).
d)
Luas darat dan
laut (biasanya daerah yang mendekati laut akan mudah hujan sedangkan daerah
daratan akan lebih kesusahan).
e)
Garis lintang
(garis lintang ini merupakan hukum alam yang tidak ada yang bisa mengubahnya
karena garis lintang dipengaruhi dari pergerakan bumi).
2. Faktor dari Luar
Faktor penentu terbanyak dari
luar adalah matahari. Kedudukan bumi terhadap matahari setiap tahunnya
sangatlah berbeda. Hal itu dipengaruhi karena pergerakan bumi dalam
mengelilingi matahari. Dengan adanya panas matahari tersebut mempengaruhi
cuaca, angin, temperature, hujan, tekanan udara dan lain sebagainya.
Akibat pergerakan bumi dalam
mengelilingi matahari serta pemancaran panas sinar matahari sangatlah
berpengaruh besar terhadap penentu iklim di suatu daerah. Karena itu kualitas
dan kuantitas energy bumi selalu berubah-ubah.
{|CATATAN| Kerena pembahasan ini saling berkaitan, jadi pastikan anda juga membaca artikel berikut:
1) 7 Lapisan Atmosfer Bumi dan Manfaatnya
2) Jenis-Jenis Cuaca dan Iklim
3) Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
4) 3 Macam Iklim di Indonesia
5) Pengaruh Iklim dan Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Manusia
6) Pengertian Perubahan Iklim Menurut Para Ahli
7) 8 Dampak Perubahan Iklim
8) Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Iklim
9) Cara untuk Mengatasi Perubahan Iklim}
{|CATATAN| Kerena pembahasan ini saling berkaitan, jadi pastikan anda juga membaca artikel berikut:
1) 7 Lapisan Atmosfer Bumi dan Manfaatnya
2) Jenis-Jenis Cuaca dan Iklim
3) Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
4) 3 Macam Iklim di Indonesia
5) Pengaruh Iklim dan Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Manusia
6) Pengertian Perubahan Iklim Menurut Para Ahli
7) 8 Dampak Perubahan Iklim
8) Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Iklim
9) Cara untuk Mengatasi Perubahan Iklim}
Jenis-Jenis Iklim Berdasarkan Pengelompokan Atau Klasifikasi Iklim
Setelah mengetahui faktornya,
maka perlu diketahui juga klasifikasi iklim dari bumi. Penentuan dari klasifikasi iklim ini
dipengaruhi oleh luas dari cakupan atau lingkup wilayah dari klasifikasi iklim
tersebut, latar belakang yang menentukan pembuatan klasifikasi suatu iklim
tersebut, serta tujuan yang hendak dicapai setelah selesainya klasifikasi iklim
itu.
Klasifikasi iklim adalah
usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan
suatu ciri yang membedakan antara iklim satu dengan yang lainnya. Klasifikasi iklim
terbagi menjadi empat macam. Berikut penjelasannya:
1. Iklim Schmidt-Fergusson
Dalam menentukan klasifikasi
iklim, Schmidt-Fergusson melakukan perhitungan dengan rumus bulan-bulan kering
dengan bulan-bulan basah di setiap tahunnya. Setelah dilakukan penjumlahan baru
dicari rata-ratanya. Penentuan bulan kering dan basah ini menggunakan metode
Mohr. Dengan keterangan seperti berikut:
Bulan basah: bulan yang
memiliki curah hujan tinggi lebih dari 100 mm
Bulat lembab: bulan yang
mempunyai kadar curah yang lebih rendah dari bulan basah yaitu antara 60 – 100
mm
Bulan kering: bulai yang
memiliki sedikit curah hujan yaitu kurang dari 60 mm.
2. Iklim Klopen
Menurut iklim klopen,
klasifikasi iklim dihitung berdasarkan curah hujan, temperature udara di suatu
daerah serta endapan dari pelapukan suatu kelompok tanaman. Ia membagi iklim
menjadi beberapa kelompok. Seperti berikut ini:
a)
Iklim A: iklim tropis yang memiliki temperature dingin
kurang dari 180.
b)
Iklim B: iklim
gurun yang memiliki temperature panas yang sangat tinggi.
c)
Iklim C: iklim
sedang dengan temperature antara -30 - 180.
d)
Iklim D: iklim
salju dengan temperature 100.
e)
Iklim E: iklim
kutub dengan temperature di bawah -100.
3. Iklim Oldeman
Jika klasifikasi iklim
Schmidt-Fergusson menggunakan hitungan bulan kering dan basah, berbeda lagi
dengan iklim oldeman. Ia mengukur klasifikasi iklim dengan menggunakan bantuan
unsur curah namun tetap memperhatikan bulan basah dan bulan kering. Ia
menentukan klasifikasi iklim jika suatu daerah mempunyai curah hujan yang
tinggi berarti cocok membudidayakan tanaman padi. Begitu pula sebaliknya.
Di sini bulan basah
ditentukan dengan standar curah hujan di atas 200 mm, sedangkan bulan kering
memiliki curah hujan di bawah 100 mm. Berikut tipe iklim menurut oldeman:
a)
Iklim A : jika
memiliki 9 kali bulan basah secara teratur.
b)
Iklim B: jika
memiliki 7-9 kali bulan basah secara teratur.
c)
Iklim C: jika
memiliki 5-7 kali bulan basah secara teratur.
d)
Iklim D: jika memiliki 3-5 kali bulan basah secara
teratur.
e)
Iklim E: jika
memiliki 1-3 kali bulan basah secara teratur.
4. Iklim F. Junghuhn
Ia mengklasifikasikan iklim
berdasarkan kehidupan tumbuhan yang ada di suatu daerah. Pembagian itu
meliputi:
a)
Daerah panas:
yang hanya bisa ditanami padi, jagung, kopi dan lainnya.
b)
Daerah sedang:
cocok untuk tanaman padi, kopi, sayuran dan lainnya.
c)
Daerah sejuk:
tanaman sayuran, kopi, the dan lainnya.
d)
Daerah dingin:
tanaman banyak yang tidak bisa hidup.
Semua klasifikasi iklim
tersebut memanfaatkan faktor dari dalam maupun dari luar. Dengan
pengklasifikasian tersebut Kita bisa mengetahui perbedaan iklim di suatu
daerah.
Penulis:
Kazou Media
Posting Komentar untuk "Faktor dan Klasifikasi Iklim"
Posting Komentar