Sejarah Singkat Kesultanan Ternate dan Tidore
Sejarah Singkat Kesultanan Ternate dan Tidore
Masuknya Islam ke tanah Maluku
erat sekali kaitannya dengan kegiatan perdagangan. Pada sekitar abad ke-15 M,
para pedagang dan ulama dari Malaka serta Jawa menyebarkan ajaran Islam di
Maluku. Dari sinilah muncul empat kesultanan Islam, yakni Ternate, Tidore, Bacan,
dan Jailolo. Pada saat kesultanan-kesultanan tersebut berkuasa, masyarakat
muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Hitu, Makyan, Banda, Haruku, dan
Halmahera.
Maluku dikenal sebagai daerah
penghasil rempah-rempah seperti cengkeh, pala serta menjadi pusat perdagangan. Di
antara beberapa kesultanan yang ada, kesultanan Ternate lah yang paling maju. Kesultanan
Ternate sendiri kaya akan hasil rempah-rempah, sehingga menarik banyak pedagang
untuk datang.
Di lain sisi kemajuan Ternate
ternyata mengakibatkan persaingan antar kesultanan di Maluku. Akibatnya muncullah
dua persekutuan yang bersaing, yakni Uli Lima yang dipimpin oleh Ternate dan
Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Uli Lima terdiri dari lima daerah, yakni
Ternate, Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Sementara Uli Siwa terdiri dari sembilan
daerah, yakni Tidore, Makyan, Soe-siu, Jailolo, dan pulau-pulau antara
Halmahera sampai bagian barat Papua.
{|CATATAN| Berikut kami sajikan 9 rekomendasi artikel terkait:
1) Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Secara Singkat
2) Sejarah Kesultanan Samudera Pasai
3) Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam
4) Sejarah Kesultanan Demak
5) Sejarah Kesultanan Banten
6) Sejarah Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
7) Sejarah Kesultanan Mataram
8) Sejarah Kesultanan Banjar
9) Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia}
{|CATATAN| Berikut kami sajikan 9 rekomendasi artikel terkait:
1) Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Secara Singkat
2) Sejarah Kesultanan Samudera Pasai
3) Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam
4) Sejarah Kesultanan Demak
5) Sejarah Kesultanan Banten
6) Sejarah Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
7) Sejarah Kesultanan Mataram
8) Sejarah Kesultanan Banjar
9) Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia}
Pada tahun 1521 M, Portugis
memasuki Maluku dan bekerjasama dengan Ternate. Dan tak lama kemudian Spanyol
memasuki Maluku dan bekerjasama dengan Tidore. Kedatangan kedua bangsa Eropa
tersebut akhirnya makin memperuncing keadaan kedua belah pihak sehingga terjadi
perseteruan empat pihak, yakni Ternate-Portugis dengan Tidore-Spanyol. Perseteruan
ini akhirnya bisa diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Berdasarkan isi
perjanjian ini, Spanyol harus meninggalkan Maluku.
Setelah Spanyol pergi, Portugis
berupaya untuk menguasai Maluku. Namun usaha tersebut mendapatkan perlawanan
dari rakyat Maluku. Sultan Khairun dari Ternate berusaha mengusir Portugis akan
tetapi usahanya berujung kegagalan. Setelah itu perjuangan dilanjutkan oleh
Sultan Baabullah. Dan pada tahun 1575 M, benteng Portugis di Ternate direbut,
kemudian Portugis berhasil diusir dari tanah Maluku.
Bebasnya Maluku dari tangan bangsa
asing tidak berlangsung lama. Kerena pada Tahun 1605 M, VOC Belanda menduduki
Ambon serta berusaha untuk menguasai Maluku. Belanda mendapatkan perlawanan
sengit dari rakyat Maluku, diantaranya ialah perlawanan yang dipimpin oleh
Sultan Nuku dari Tidore.
Sumber Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Tidore
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ternate
Posting Komentar untuk "Sejarah Singkat Kesultanan Ternate dan Tidore"
Posting Komentar