Faktor yang Menentukan Pengeluaran Konsumsi
Faktor yang Menentukan Pengeluaran Konsumsi
Produksi dan distribusi tidak bisa
berjalan jika tidak ada konsumen yang mengonsumsi barang dan jasa yang
diproduksi oleh produsen. Oleh karena itu konsumen memegang peranan penting
dalam hal ini.
Kebutuhan hidup antar seseorang
tidak selalu sama. Kebutuhan seorang pelajar pasti akan berbeda dengan
kebutuhan seorang ibu rumah tangga. Meskipun begitu baik pelajar ataupun ibu
rumah tangga akan mendapatkan kepuasan apabila kebutuhan masing-masing dapat
terpenuhi. Dan untuk mendapatkan kepuasan, manusia harus melakukan kegiatan
konsumsi.
Konsumsi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi ataupun menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa baik itu secara
sekaligus maupun secara berangsur-angsur.
Contohnya, ketika seseorang makan
roti, maka dia telah melakukan kegiatan konsumsi, karena telah menghabiskan
guna dari roti tersebut secara sekaligus. Atau, ketika anda adalah seorang
pelajar yang mengenakan baju seragam sekolah, maka anda melakukan kegiatan
konsumsi, karena nilai guna baju seragam tersebut berangsur-angsur akan terus berkurang,
sampai akhirnya rusak dan tidak berguna lagi.
Selain mengonsumsi sebuah barang,
manusia juga mengonsumsi jasa. Contoh kegiatan mengonsumsi jasa antara lain
yaitu: pergi berobat ke dokter, memotong rambut ke salon, menjahit baju ke
penjahit.
Pihak yang melakukan kegiatan
konsumsi disebut sebagai konsumen. Konsumen tidak harus selalu harus manusia. Pemerintah
dan organisasi perusahaan juga melakukan konsumsi, sehingga keduanya juga bisa disebut
sebagai konsumen.
{|CATATAN| Adalah keliru jika Anda melewatkan 3 artikel terkait berikut ini:
1) Hubungan Antara Produksi, Distribusi dan Konsumsi
2) Empat Macam Faktor Produksi Secara Umum
3) Tugas Utama Kegiatan Distribusi}
{|CATATAN| Adalah keliru jika Anda melewatkan 3 artikel terkait berikut ini:
1) Hubungan Antara Produksi, Distribusi dan Konsumsi
2) Empat Macam Faktor Produksi Secara Umum
3) Tugas Utama Kegiatan Distribusi}
Konsumen harus mengeluarkan
sejumlah pengorbanan tertentu untuk bisa melakukan kegiatan konsumsi.
Pengorbanan ini dikenal dengan istilah pengeluaran konsumsi. Ada beberapa
faktor yang menentukan besar atau kecilnya sebuah pengeluaran konsumsi yang
dilakukan oleh konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu:
1) Penghasilan
Seseorang perlu mempunyai
penghasilan untuk melakukan kegiatan konsumsi. Penghasilan ini nantinya akan digunakan
untuk membeli barang atau jasa yang tidak bisa diproduksi sendiri. Semakin
besar penghasilan seorang maka semakin besar pula kemampuan konsumen tersebut
untuk melakukan pengeluaran konsumsi.
2) Selera
Selera konsumen akan sangat
menentukan keputusan seseorang konsumen untuk mengonsumsi suatu barang atau
jasa. Jika seseorang sangat menyukai suatu barang, maka dengan senang hati ia
akan membeli barang tersebut. Dan sebaliknya jika ia tidak menyukai suatu
barang, maka ia tidak akan bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli
berang tersebut.
3) Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan perilaku
turun menurun yang diyakini oleh masyarakat dan harus dilakukan. Contohnya
dalam masyarakat Jawa, peristiwa kelahiran seorang bayi akan selalu disertai dengan
serangkaian upacara adat yang dilakukan sejak sang bayi masih di dalam kandungan,
dilahirkan, sampai dengan beberapa bulan setelah sang bayi tersebut dilahirkan.
Contoh lainnya, di masyarakat Bali
dikenal adanya upacara Ngaben, yakni upacara pembakaran mayat kerabat yang meninggal
dunia. Upacara adat tersebut tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Oleh karena itu semakin banyak upacara adat yang diyakini oleh masyarakat, maka
akan semakin banyak pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.
4) Mode
Mode berhubungan dengan sesuatu
yang sedang hangat terjadi di masyarakat. Mode sangat berpengaruh pada perilaku
konsumsi masyarakat. Umumnya yang paling mudah terpengaruh dengan mode ialah
kalangan remaja. Remaja akan merasa ketinggalan jaman jika tidak mengikuti mode
terbaru. Sedangkan untuk dapat mengikuti mode, dibutuhkan pengeluaran konsumsi
yang lebih besar.
5) Demonstration Effect
Sering sekali seseorang
mengonsumsi suatu barang ataupun jasa tanpa memperhitungkan apakah ia
benar-benar membutuhkan barang tersebut atau tidak. Ia membelinya barang atau
jasa sekadar karena khawatir dianggap kalah ataupun lebih rendah dari orang
lain yang juga mengonsumsinya. Contohnya: Budi membeli smartphone, karena
melihat Budi, Yusuf juga membelinya, padahal smartphone bukanlah kebutuhan
mendesak bagi Yusuf.
6) Iklan
Iklan akan sangat berpengaruh
terhadap pola konsumsi seseorang. Seseorang akan mengonsumsi suatu barang
karena ia mengenal barang tersebut. Agar konsumen mengenal barang produksinya,
maka produsen akan mengiklankan produknya. Semakin gencar iklan dilakukan oleh
produsen, maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap pola konsumsi
masyarakat.
7) Prakiraan Harga
Prakiraan harga di masa yang akan
datang juga akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan untuk pengeluaran
konsumsi konsumen. Jika konsumen berpikir bahwa harga suatu barang akan naik di
masa yang akan datang, maka ia akan cenderung membeli barang tersebut saat ini
sebelum harganya benar-benar naik.
Sebaliknya jika konsumen tersebut mengira
bahwa harga suatu barang akan mengalami penurunan di masa yang akan datang,
maka ia akan menunda pembelian barang tersebut sampai harga barang tersebut
benar-benar turun. Contohnya: Ketika pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan
harga BBM, masyarakat akan beramai-ramai membeli BBM sebelum harganya naik.
Faktor-faktor di atas tersebut
merupakan faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi seseorang. Sebaiknya sebagai
konsumen, kita dapat melakukan kegiatan konsumsi dengan bijaksana. Konsumsilah
barang atau jasa yang benar-benar dibutuhkan, sehingga pengeluaran konsumsi
yang dilakukan bukan sebuah pemborosan.
Posting Komentar untuk "Faktor yang Menentukan Pengeluaran Konsumsi"
Posting Komentar