Migrasi: Pengertian, Penyebab, dan Macam-Macam Migrasi
Migrasi: Pengertian, Penyebab, dan Macam-Macam Migrasi
Berkat adanya kemajuan
transportasi dan komunikasi, sekarang ini masyarakat sangat mudah untuk melakukan
kegiatan migrasi (perpindahan penduduk). Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik itu untuk menetap ataupun
sementara, perseorangan ataupun kelompok. Lalu apa alasan orang melakukan
kegiatan migrasi?
Penyebab Migrasi
Ada beberapa alasan mengapa orang
atau penduduk melakukan kegiatan migrasi, antara lain yaitu:
1) Bencana Alam
Karena bencana alam sering kali memaksa
penduduk untuk melakukan migrasi. Contohnya pada saat Gunung Merapi meletus pada
tahun 2010, sebagian besar warga pada saat itu terpaksa harus berpindah tempat
tinggal ke daerah lain karena tempat tinggalnya masuk ke dalam kawasan yang bahaya.
2) Lahan Semakin Sempit
Lahan yang sempit menjadi alasan
penduduk melakukan migrasi. Sebagai contoh masyarakat petani pedesaan yang
lahan pertaniannya semakin sempit sementara anggota keluarganya cukup banyak, terkadang
menghadapi masalah ekonomi keluarga. Untuk mengatasinya, mereka melakukan perpindahan
ke daerah lain untuk mencari pekerjaan baru atau mencari daerah lain yang lahan
pertaniannya masih luas.
3) Situasi Pertentangan
Pertentangan mengakibatkan
penduduk melakukan migrasi ke tempat lain karena merasa tidak nyaman berada di
tempat tersebut. Situasi pertentangan dalam hal ini biasanya tidak saling menghargai,
tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, mau menang sendiri dsb.
Pertentangan yang melibatkan banyak orang dan mengakibatkan situasi tidak aman
mendorong orang untuk melakukan migrasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.
4) Kondisi Alam
Kondisi alam yang tandus terkadang
mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang lebih subur. Contohnya penduduk
di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, sebagian daerahnya tersusuan atas batu
gamping (limestone) yang kurang subur untuk dijadikan sebuah pertanian.
Maka hal ini menjadi salah satu pendorong penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah
lainnya seperti Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lain di luar Pulau Jawa.
{|CATATAN| Ada beberapa artikel yang akan menambah referensi anda, silahkan kunjungi:
1) Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk (Pengertian, Jenis, Rumus)
2) Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
3) Kondisi Persebaran Penduduk di Indonesia
4) Bentuk-Bentuk Transmigrasi yang Ada di Indonesia}
Macam-Macam Migrasi
Ke mana saja penduduk melakukan
migrasi? Ada penduduk yang melakukan migrasi (perpindahan) masih di dalam satu
provinsi, ada yang melakukannya ke luar pulau, dan bahkan ada juga penduduk
yang melakukan perpindahan ke luar negeri. Dilihat dari daerah yang dituju, migrasi
dibedakan menjadi dua yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional.
Dalam hal ini migrasi Internasional
adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Sementara migrasi
nasional adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam satu
wilayah negara atau disebut juga migrasi internal. Lebih jauh lagi migrasi
nasional terdiri dari dua bentuk yakni transmigrasi dan urbanisasi.
1) Transmigrasi
Beberapa pulau besar di Indonesia
seperti di Kalimantan, Papua, dan Sumatra bisa ditemukan beberapa daerah yang
merupakan lokasi transmigrasi. Contohnya di Kabupaten Lampung Selatan, kita
akan menemukan daerah yang mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Jika di
Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, kita akan menemukan masyarakat yang
sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa.
Mengapa hal tersebut terjadi? Hal
ini tidak lepas dari pengaruh transmigrasi pada masa lalu. Di Kecamatan Tanjungsari
dan Merbau Mataram, sebagian besar transmigran berasal dari Jawa Tengah dan DIY,
sehingga sebagian besar mereka masih menggunakan Bahasa Jawa.
Lalu apa yang dimaksud dengan
transmigrasi? Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau
pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam
rangka kepentingan pembangunan nasional.
Transmigrasi bisa berupa
perpindahan penduduk dalam satu daerah, namun juga bisa dilakukan antar
provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah seperti misalnya
penduduk di Garut Utara berpindah ke Garut Selatan yang penduduknya masih
jarang.
Saat ini transmigrasi dalam satu
daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, hal ini karena hampir seluruh
lokasi di Pulau Jawa sudah sangat padat penduduknya. Selain itu transmigrasi
bisa dilakukan atas kehendak sendiri ataupun mengikuti program pemerintah. Lalu
kenapa penduduk melakukan transmigrasi?
Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi
ialah pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat hanya di suatu lokasi
saja, maka mereka disebar ke berbagai daerah dan pulau di dalam negeri.
Transmigrasi juga secara tidak langsung turut serta dalam membentuk persebaran
sumber daya manusia, alam, dan budaya baru di lokasi kedatangannya.
Tujuan lain dari transmigrasi ialah
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan sempit di Pulau Jawa ketika diolah
mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Dengan adanya
transmigrasi, suatu keluarga akan mendapatkan lahan yang luas di Pulau Sumatera.
Ketersediaan lahan yang luas membuat seluruh anggota keluarga bisa bekerja
dengan baik, sehingga hasilnya akan melimpah.
Selain itu masalah pengangguran
juga sakan terselesaikan berkat program transmigrasi. Lebih jauh transmigrasi
juga bertujuan untuk menanggulangi bencana alam. Contohnya, penduduk di sekitar
daerah rawan bencana seperti Gunung Merapi dan Gunung Sinabung yang dipindahkan
ke daerah lain agar terhindar dari berbahaya.
Dengan pemerataan penduduk yang
baik, bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa terjaga.
Oleh karenanya masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan sikap
toleransi. Tidak dapat dipungkiri terjadinya transmigrasi pasti akan mempertemukan
kebudayaan yang berbeda. Maka dari itu setiap masyarakat harus saling menjaga
dan saling memahami kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang
ideal.
2) Urbanisasi
Apa yang dimaksud urbanisasi? Banyak
orang yang mengartikan urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Akan tetapi saat ini pengertian urbanisasi bukan hanya sekedar
perpindahan secara fisik saja, namun bisa diartikan sebagai suatu proses
perpindahan yang bisa dilihat dari sudut pandang ekonomi, sosiologi, demografi,
dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga
bisa diartikan sebagai urbanisasi.
Lalu mengapa terjadi urbanisasi? Bertambahnya
penduduk kota, bertambah luasnya kota dan penambahan jumlah kota disebabkan
oleh berbagai macam hal. Dalam hal ini salah satu penyebab utama urbanisasi ialah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Mengapa itu terjadi? Setidaknya
terdapat dua hal penting yang menyebabkan terjadinya urbanisasi, yaitu daya
dorong desa dan daya tarik kota.
a) Daya Dorong Desa
Salah satu ciri kehidupan
masyarakat desa ialah mata pencahariannya yang relatif sama atau homogen.
Sebagian besar penduduk desa memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupannya. Sementara
masyarakat pegunungan dan dataran rendah, menggantungkan kehidupannya dari
pertanian, perkebunan, perikanan, hasil kerajinan, dan sebagian di sektor jasa.
Pertumbuhan penduduk dari tahun ke
tahun terus berkembang, sementara lahan yang tersedia tidak seimbang dengan
pertumbuhan penduduk. Fasilitas yang tersedia menjadi sangat terbatas. Seperti contohnya
fasilitas pendidikan, olahraga, sosial, dan hiburan. Hal inilah yang akhirnya mendorong
masyarakat desa pergi ke kota untuk mendapatkan suasana kehidupan yang lebih dinamis.
Kehidupan yang mengandalkan alam yang
setiap hari menghadapi risiko berupa kegagalan-kegagalan akibat perubahan alam.
Kemarau panjang, banjir, dan hama sering membuat kehidupan masyarakat desa menjadi
kurang menentu. Hal inilah yang mendorong sebagian masyarakat desa beralih mencari
pekerjaan yang hasilnya lebih bisa diandalkan.
Dari uraian di atas, kita bisa
menemukan beberapa penyebab penduduk desa melakukan migrasi ke kota, antara
lain yaitu:
1)
Semakin sempitnya lahan pertanian.
2)
Keberhasilan pertanian yang tidak
pasti seperti paceklik, kekeringan, dan serangan hama.
3)
Terbatasnya lapangan pekerjaan di
pedesaan.
4)
Minimnya fasilitas sosial di
pedesaan.
5)
Kehidupan desa yang tidak
bervariasi atau monoton.
b) Daya Tarik Kota
Bagi sebagaian besar masyarakat
desa, kota sering diidentikkan dengan kemajuan dan modernisasi. Keunggulan
utama kota ialah lengkapnya sarana dan prasarana yang tersedia disana. Penduduk
kota yang padat mendorong pemerintah serta swasta untuk membangun berbagai sarana
dan prasarana dengan berbagai tujuan.
Pemerintah membangun sarana
pelayanan masyarakat, pendidikan, gedung kesenian, gedung olahraga, dan pusat
pemerintahan di kota. Tujuannya agar mudah diakses dari berbagai pelosok,
termasuk dari luar. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, tentu saja akan
menuntut jenis pekerjaan yang lebih heterogen. Pertumbuhan dan perkembangan
kota menjadi lebih dinamis dibanding dengan desa.
Selain itu perkembangan perusahaan
swasta juga cenderung semakin banyak di kota. Selain memudahkan dalam urusan
administrasi, pusat perusahaan di kota juga mudah untuk melakukan akses dengan
berbagai penjuru tempat. Fasilitas yang diperlukan perusahaan lebih lengkap di
kota.
Berkebalikan dengan daya dorong
desa, tentu ada daya tarik kota yang menyebabkan masyarakat menyukainya. Dalam
hal ini daya tarik kota di antaranya yaitu:
1)
Lapangan pekerjaan di kota lebih
banyak dibandingkan di desa.
2)
Upah pekerja di kota lebih tinggi
dibandingkan di desa.
3)
Fasilitas sosial, pendidikan,
olahraga, dan sebagainya lebih lengkap dibanding di desa.
Selain karena perpindahan penduduk
dari desa ke kota, urbanisasi juga terjadi karena pertumbuhan kota itu sendiri.
Dalam hal ini pertumbuhan kota meliputi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
wilayah. Sebuah kota kecil akan terus berkembang sehingga mengakibatkan
daerah-daerah sekeliling akhirnya menyatu menjadi satu kesatuan kota.
Contohnya kota Jakarta. Pada awal
perkembangan Jakarta adalah pusat urbanisasi. Akan tetapi sekarang Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menjadi satu kesatuan kota, meskipun
secara administratif berbeda.
Munculnya kota-kota baru juga
menjadi salah satu pendorong terjadinya proses urbanisasi. Sebagai contoh
ditemukannya ladang minyak di beberapa kota di Provinsi Riau akan mendorong
munculnya kota-kota seperti Dumai dan Duri. Contoh lainnya penemuan tembaga dan
emas di Provinsi Papua.
Sementara pada masa lalu tumbuhnya
kota-kota besar seperti kota Batavia (Jakarta), Semarang, Surabaya, Makassar,
dan sebagainya karena letaknya yang strategis sebagai persinggahan kapal-kapal
dagang tempat bertemunya penduduk lokal dan asing.
Urbanisasi terjadi jika ada
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
Urbanisasi ini akan terus terjadi, sejauh lapangan pekerjaan serta fasilitas
umum di kota masih dipandang oleh masyarakat desa lebih baik dibandingkan
lapangan pekerjaan di pedesaan.
Lebih jauh masalah yang
ditimbulkan oleh adanya urbanisasi yaitu semakin banyak jumlah pengangguran diperkotaan,
karena jumlah tenaga kasar yang berasal dari perdesaan semakin banyak maka
semakin murah. Banyaknya pengangguran akan berakibat pada semakin tingginya
tindak kejahatan. Selain itu juga aktivitas urbanisasi yang besar bisa
mengakibatkan permasalahan baru seperti tumbuhnya pemukiman-pemukiman kumuh.
Ada beberapoa upaya untuk
menghentikan laju urbanisasi ini, antara lain dengan membuka lapangan pekerjaan
di pedesaan. Salah satunya dengan membangun sebuah industri yang banyak menyerap
tenaga kerja seperti pabrik serta pusat perdangan. Cara lainnya yaitu melalui
pembangunan fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, transportasi dan
kesehatan.
Lalu bagaimana dampak terjadinya
urbanisasi? Baik kota ataupun desa merasakan dampak terjadinya urbanisasi ini. Baik
positif maupun negatif. Dampak negatif dari urbanisasi terhadap desa
diantaranya adalah berkurangnya tenaga terdidik dan menurunnya kualitas serta
kuantitas pertanian. Dampak negatif lainnya yaitu pengaruh budaya negatif dari
kota.
Akan tetapi disisi lain desa juga
merasakan manfaat urbanisasi seperti misalnya menurunnya angka pengangguran,
meningkatnya daya beli desa karena ada uang dikirim dari kota, pengaruh ilmu
pengetahuan, teknologi, serta budaya positif dari kota.
Sementara bagi kota, urbanisasi dapat
menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya jumlah penduduk kota,
berkurangnya lahan kota, ketatnya persaingan kerja, dan masalah sosial lainnya.
Disamping itu dampak positif urbanisasi bagi kota diantaranya tersedia tenaga
kerja murah terutama tenaga kerja kasar, dan terjadinya kompetisi yang tinggi
dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga akan dihasilkan tenaga kerja yang unggul.
Sumber Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
https://rachmadwidodosemarang.blogspot.com/2019/04/migrasi-imigrasi-emigrasi-dan.html
Posting Komentar untuk "Migrasi: Pengertian, Penyebab, dan Macam-Macam Migrasi"
Posting Komentar