Mengenal Ikan Toman, Dulu Dikonsumsi Sekarang Dipelihara
Mengenal Ikan Channa Toman
Siapa yang tidak kenal dengan ikan monster air tawar satu ini. Ikan ini disebut-sebut sebagai jenis ikan channa paling besar diantara jenis ikan channa lainnya. Selain besar ikan ini juga sangat agresif bahkan akan dengan mudah mencabik-cabik ikan lainnya. Karena ukuran dan keganasannya ikan ini menjadi sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Tapi tidak hanya itu ternyata banyak hal menarik lainnya yang bisa kita bahas dari ikan monster satu ini.
Ikan Toman atau dengan nama lain disebut sebagai channa micropeltes adalah ikan predator air tawar dari keluarga channidae dan merupakan ikan terbesar dari spesiesnya. Ikan ini dapat tumbuh hingga 1 meter, bahkan ikan toman terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang tubuh hingga 1,5 meter.
Ikan toman biasa hidup diperairan dengan vegetasi yang beragam, dengan suhu air rata-rata 25 sampai 29⁰ celcius dan kadar pH 5 – 6. Ikan toman dapat ditemukan diperairan Indonesia dan beberapa negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Di Indonesia sendiri ikan ini sering ditemukan diperairan Kalimantan dan Sumatera, bahkan disana ikan ini sering dijadikan konsumsi sehari-hari.
Ikan Toman memiliki struktur tubuh yang terlihat garang. Bentuk tubuh ikan ini seperti sebuah torpedo, dengan kepala yang besar dan memiliki gigi yang tajam. Sirip dorsalnya memanjang dari atas punggung sampai ekor. Sirip depan dan juga ekornya terlihat sangat kokoh sehingga dipastikan ikan ini dapat berenang dengan cepat untuk memburu mangsanya.
Sementara untuk warna, salah satu yang unik dari ikan ini adalah perubahan warna dari kecil hingga dewasa. Ikan toman kecil biasanya berwarna kecoklatan dengan garis hitam dan merah ditubuhnya, sementara Ikan toman dewasa memiliki warna umum hitam dan putih, namun ada juga yang berwarna biru atau kehijauan.
Secara umum warna atas ikan ini berwarna hitam dengan bagian bawah berwarna putih, sementara bagian samping atau tubuh ikan ini memiliki corak loreng putih atau biru seperti harimau sehingga hal ini menjadi salah satu daya tarik dari ikan ini.
Saat usia remaja menuju dewasa, ikan ini memiliki kemampuan untuk merangkak ke daratan dan menghirup udara. Tapi hal ini tidak bisa dilakukan di semua tempat, melainkan harus di daerah yang berlumpur atau rawa. Oleh karena itu, toman juga disebut mudfish atau ikan lumpur.
Ikan Toman mempunyai kemampuan menghirup udara menggunakan paru-paru yang berada di belakang insang. Adanya paru-paru ini memungkinkan ikan toman hidup di air dengan kadar oksigen rendah dan cenderung dangkal. Di perairan semacam itu, toman akan muncul ke permukaan sesekali untuk menghirup udara. Paru-paru ikan toman juga memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan jarak dekat di daratan yang basah.
Meski ditempat asalnya ikan ini sering kali dijadikan konsumsi, namun sekarang ini banyak juga yang memelihara ikan ini sebagai hewan peliharaan. Sebagai hewan peliharaan daya tarik ikan ini ada pada corak warna dan keganasannya. Orang-orang yang memelihara ikan ini seringkali terhibur ketika melihat dan memberi makan ikan ini. Ikan toman tidak akan segan-segan untuk melompat ketika diberi makan dan mencabik-cabik makanannya, pengalaman saat memberi makan inilah yang menjadi poin besar bagi orang yang memelihara ikan ini.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa ditempat asalnya ikan toman ini seringkali dijadikan sebagai ikan konsumsi, tentu ini bukanlah tanpa alasan karena selain rasanya enak ternyata ikan ini mengandung banyak gizi yang baik untuk tubuh.
Menurut penelitian para ahli, ikan toman mengandung banyak gizi seperti misalnya albumin, asam amino, asam lemak esensial, mineral dan protein. Zat-zat tersebut bermanfaat diantaranya untuk mempertahankan tekanan osmotik, mempercepat proses penyembuhan luka, berpotensi sebagai antihiglikemik, dan menyuplai albumin untuk penderita hipoalbuminemia.
Posting Komentar untuk "Mengenal Ikan Toman, Dulu Dikonsumsi Sekarang Dipelihara"
Posting Komentar